Resiko terburuk yang munkin terjadi apabila kita meng-investasikan dana kita di reksadana (menurut : Andreas Hartono dalam buku : Nasibmu di Dompetmu)
1. Bank agen penjual reksadana bangkrut
Maka : uang anda relatif aman karena telah dijamin oleh pemerintah dan hal ini sama persis dengan anda menabung di bank umum. Uang di bank agen penjual reksadana sifatnya hanya sesaat karena uang akan langsung ditransfer kembali ke bank kustodian
2. Manajer investasi bangkrut/ kabur
Maka : uang anda tetap aman karena uang anda secara fisik tidak dipegang oleh manajer investasi
3. Bank Kustodian bangkrut
Maka : kemungkinan relatif sangat kecil, karena bank kustodian adalah bank dengan skala yang sangat besar, dan diakui kesehatannya oleh pemerintah. Posisi uang anda di bank kustodian hanya sementara, karena pada hari ini anda melakukan transaksi pembeialn reksadana maka manajer investasi akan menjalankannya dalam waktu 1 - 3 hari kerja.
4. Broker atau perusahaan sekuritas bangkurt
Maka : kemungkinannya relatif kecil, karena perusahaan sekuritas ini diawasi dengan sangat ketat oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM&LK) dan uang anda di sini pun hanya sesaat karena akan langsung dilakukan transaksi pebelian saham
5. Salah satu perusahaan go public bangkrut
Maka : uang kita juga relatif aman dan resiko terburuk adalah nilai unit yang kita beli menjadi menurun. Tetapi dalam hal ini Manajer Investasi tidak akan meletakkan uang kita hanya pada satu perusahaan go public saja sesuai prinsip investasi yang tidak direkomendasikan menempatkan dana hanya satu tempat saja
6. Semua perusahaan go public bangkrut
Maka : kita juga ikutan bangkrut bersama 1 negara Indonesia, berarti kita miskin bersama-sama seluruh rakyat Indonesia
Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...
No comments:
Post a Comment