Ketika anak2 yang lain seumuran Abrar (4 Tahun) sudah banyak yang bisa membaca dan berhitung. Saya tidak merasa terganggu. Ketika para orang tua berusaha memasukkan anak2nya untuk les ini itu, agar anak tersebut bisa membaca dan berhitung. Saya tetap tenang2 saja. Ketika orang tua yang lain mulai gusar atau bingung, ketika anak2nya belum dapat membaca dan berhitung. Saya tetap tenang2 saja. Yang terpenting untuk saya, Abrar dapat bermain2, berlarian di sekolahnya, melakukan hal2 sesukanya tanpa harus terpaku di tempat duduk, belajar membaca, berhitung, dan lainnya. Biarlah dia belajar sambil bermain. Saya memang ingin memasukkan Abrar SD nanti di usia 7 tahun. Kenapa?
Sambungan otak anak2 itu belum sempurna, otak mereka baru siap menerima hal2 kognitif pada usia 7-8 th. Sebelum usia itu, dunia mereka yg pantas adalah hanya bermain, bermain dan bermain. Dan mereka PUN tidak boleh DIMARAHI.
Lalu apa akibatnya kalau masa2 usia bermain mereka direnggut untuk belajar hal2 yg kognitif? –> Dewasanya kelak mereka bertingkah spt anak kecil: suka mengurung burung demi kesenangannya sendiri, sakit2an karena ingin diperhatikan orang2 sekitarnya, dan bersifat kekanak2an lainnya
Kalau kita ingin membuktikannya, ada ciri2 yang mudah kita lihat bahwa perkembangan otak anak2 belum siap untuk menerima hal2 kognitif :
(1) ketika kita membacakannya sebuah cerita/dongeng mereka akan meminta kita mengulanginya lagi, lagi dan lagi. Kita yg tua sampai bosen tp dia tak pernah bosen mendengar cerita kesukaannya itu diulang2 berkali-kali berhari-hari.
(2) mereka yg antusias belajar membaca lalu bisa, tapi mereka tidak paham dengan apa yg mereka baca.
Silahkan dipraktikkan.
Kalau mereka hari ini minta dibacakan cerita A besok minta cerita B besoknya lagi C esok lagi D dan kalau mereka sdh paham dengan apa yg dibacakan, artinya otak mereka sdh siap menerima hal2 yg kognitif.
Lalu apa yg seharusnya kita ajarkan pada mereka (0-7/8th)?
1. JANGAN DIMARAHI
2. TIDAK DIAJARKAN MEMBACA, MENULIS, MENGHITUNG.
3. Bermain role play; memahami bahasa tubuh, suara dan wajah; berbagi hal yg memberikan pengalaman emosional, field trip, mendengarkan musik, mendengarkan dongeng,
4. Bahkan, anak usia 0-12th pengasuhan dan pendidikannya ditujukan untuk membangun emosi yg tepat, empati, (mood & feeling)
Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...
No comments:
Post a Comment