Saturday, April 21, 2012

Mendidik Anak Sesuai Fitrah - Sri Rahayu

Alhamdulillah, tanggal 21 April 2012, saya berkesempatan untuk mengikuti seminar yang diadakan oleh Bintang Waktu School and Daycare (tempat anak saya). Tema seminar kali ini,"Mendidik Anak Sesuai Fitrah" dengan pembicara ibu Sri Rahayu (pengarang buku dengan judul yg sama dengan tema). Biayanya murah, hanya IDR. 100,000, kita dapat snack, buku "Mendidik Anak Sesuai Fitrah" bukunya ibu Sri Rahayu, kertas, bulpen,sertifikat dan bahan2 untuk bikin pembatas buku (kain flannel, jarum, benang). Tauknya pada akhir sesi, kita diajari ibu Sri Rahayu cara membuat pembatas buku. Kreatif ya :). Lokasi seminar di Bintang Waktu School and Daycare. Alhamdulillah, dekat dari rumah, 5 menit sudah sampai :D.




Allah SWT telah menciptakan manusia yang lahir ke duna ini sudah dengan fitrah pembawaan bakat belajar dan mandiri. Ketika anak baru lahir, diletakan di dada ibunya. Dia dengan nalurinya akan mencari puting ibunya. Yang membuat anak itu menjadi tidak mandiri, orang2 dewasa di sekitarnya. Jadi inget, kalau aku ingin Abrar makan banyak dan cepat walhasil disuapin deh *tutup muka*. Padahal anak itu kan harusnya belajar mandiri, makan sendiri. Kalau ada rempah2 bekas makannya, kita bisa bersihin sesudahnya. Kita sering nanya,"Nak, makannya banyak ga?" Atau kalau anak makan nambah2 sampai 3x, kita sebagai orang tua banggaa banget. Kayak puas banget kalo anak bisa makan banyak. Padahal, anak yang gendut itu belum berarti sehat loh! Jadi kita harus biasakan anak untuk makan secukupnya,lagian di dalam hadist nabi juga dikatakan, "Makanlah sebelum kenyang" *gitu ya kira2 isinya*. Ini juga mengajarkan anak untuk tidak rakus atau tamak. Begitu juga kalau membelikan mainan untuk anak. Sebagai orang tua, kita sering bawa anak ke mall, niatnya untuk menyenangkan hati si anak. Sebagai pelampiasan rasa bersalah setelah sibuk bekerja, anak pun dibelikan mainan banyak.

Sebagai orang tua kita harus mengajarkan kemandirian, rasa bertanggung jawab, konsekuensi dari sedini mungkin. Sehingga sang anak juga mampu hidup berdikari hingga dewasa. Hindari kata2 negatif seperti "TIDAK", "JANGAN", karena semakin dilarang, anak semakin ingin mencoba. ketika kita berkata,"JANGAN MINUM ES KRIM", di otak si anak yang ada "MINUM ES KRIM" kita bisa gunakan kata2, "Sayang, boleh minum es krim, kalau kamu sudah sembuh dari pilek ya". Selain itu, orang tua juga harus kompak dalam mengasuh anak, selain ibu,bapaknya, apabila ada nenek, kakek-nya semua harus kompak, satu suara dalam mengasuh anak. Jangan sampai,kata ibunya "Tidak boleh", tapi kata bapaknya,"Boleh".Anak akan bingung atau itu bisa dijadikan senjata oleh si anak untuk melakukan sesuatu yang dilarang si ibu. Ah bilang ke bapak aja.

Pertumbuhan anak itu melalui proses, bukan instan. Seperti ketika ia berjalan, dia belajar duduk dulu, merangkak, berdiri baru berjalan. Begitu pula proses2 pembelajaran lainnya. Seperti toilet training, belajar solat, belajar baca, semuanya pakai proses dan ketika si anak itu sudah siap.

Berusahalah untuk menjadi idola untuk anak. Oleh karena itu kita harus selalu mengikuti setiap proses tumbuh kembang anak. Jangan sampai karena kita membayar Babysitter, perkembangan anak diserahkan begitu saja ke babysitter tersebut. Sehinga, anak lebih mengidolakan babysitternya. Cobalah untuk melakukan sesuatu untuk anak, seperti memasak, membuat kue untuk anak, sehingga ketika anak bertemu temannya dia akan cerita "Ibuku bisa masak ini loh". Atau dengan melakukan hal2 kreatif bersama anak, membuat hiasan, mainan sendiri, selain dapat melatih kreatifitas anak, juga merupakan quality time bersama anak.

Jangan kecewakan anak. Tanpa kita sadari, hal2 yang sepertinya kecil, dapat menyakiti hati si anak dan terbawa hingga besar. Contoh : ketika kita berjanji untuk mengajak anak jalan2. Pada hari H-nya, karena sesuatu hal tidak jadi. Meskipun kita sudah meminta maaf, tapi anak tidak begitu saja melupakan. Hal tersebut akan teringat hingga si anak besar.

Anak2 adalah copy paste dari orang tuanya. Orang tua yang sering berteriak, anaknya pun jadi suka berteriak. Ibu Sri Rahayu memberikan contoh, yang benar2 "kena" di hati saya. Ketika kita sibuk dengan sesuatu, anak memanggil. Kita tidak sadar, dan tidak langsung menjawab. Menjawab pun ketika panggilan kesekian kali tanpa menoleh ke anak dan berkata, "Ibu sibuk, nanti aja". Itu kena banget ke saya, yang sering berada di depan komputer ketika anak memanggil karena tanggung pada kerjaan. Padahal anak meniru apa yang diperbuat oleh orang tuanya. Harusnya saya,"Langsung menjawab panggilan anak, menoleh, memberikan perhatian kepada si anak, dan meninggalkan pekerjaan saya sementara".Kalau dipikir2 apa sih tujuan dari semua kerja keras kita kalau bukan untuk anak. Pe-er banget untuk saya, harus diperbaiki untuk ke depannya.

Sebagai orang tua kita harus terlibat dalam setiap permainan anak.Ciptakan lingkungan yang aman, pastikan alat2 permainan tidak berbahaya utk kesehatan dan keselamatan anak. Jangan sampai anak bermain permainan yang berbahaya, atau membahayakan dirinya dan orang lain. Contoh : Banyak permainan PS, yang menggunakan kekerasan. Atau, ketika dia main dokter2an, si anak yang pernah ke dokter melihat dokter menyuntik, dia pun berusaha mencari benda seperti suntik, seperti jarum untuk disuntikan ke temannya. Apabila hal2 tersebut terjadi, kita sebagai orang tua harus memberi penjelasan dan memberikan contoh yang benar.Dan biasakan selalu meminta anak untuk bercerita, sehingga melatih anak untuk belajar menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya dalam suatu cerita. Ajarkan keterampilan hidup, seperti : menuang air dalam gelas, membawa baki, mempersiapkan tempat makan, mencuci dan mengeringkan tangan, memakai sepatu, dan lain-lain.

Sekian info yang bisa saya berikan, untuk lebih jelasnya mungkin bisa membaca bukunya langsung.

Senengnya kalau anak sekolah di Bintang Waktu, sekolah ini setiap bulan InshaALLAH mengadakan seminar berkaitan dengan parenting. Dan InshaALLAH bulan depan, 19 Mei, akan ada seminar lagi yaitu : Mempersiapkan dana pendidikan untuk anak. Lokasi seminar di tempat yang sama dengan biaya hanya IDR 150,000. Asiiikk! InshaALLAH hadir :)


Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...

2 comments:

  1. nice sharing neng, anak itu peniru ulung, jadi kalo anak ngeselin,jangan langsung nyalahin anak ya, ngaca aja dulu apa yang salah dari kita*jleb jleb jleb*

    ReplyDelete
  2. hihihihi... iya, antara ibunya atau bapaknya :p tks ya say.

    ReplyDelete