Setiap orang punya mimpi, namun ada orang yang berusaha untuk mewujudkan mimpi2nya, namun ada juga yang leave it that way, alias membiarkan mimpi hanya sekedar mimpi *ngeces aja terus, sambil mikirin mimpi dan berharap durian runtuh, sehingga mimpi jadi kenyataan*. Well, I'm in between :D
Gw punya temen, sebenernya bukan temen gw langsung tapi temennya suami gw. Tapi gw juga kenal *ga penting banget nih*. Yowes, jadi temennya suami gw ini, hidupnya udah lumayan mapan. Dia punya keluarga, anaknya 2, punya rumah,2 mobil dan 1 motor. Cukup bukan? Untuk hidup di Jakarta, termasuk lumayan lah :). Pekerjaannya juga sudah lumayan, menempati posisi yang cukup tinggi. Menurut gw hidupnya sudah mapan. Tapi, 2 bulan yang lalu dia memutuskan untuk resign dari kantornya, dan beralih profesi untuk menjadi enterpreneur alias usaha sendiri. Dan yang bikin gw dan suami gw terkaget2, bidang usaha yang dia akan geluti ini, 180 derajat berbeda dari bidang yang biasa dia pegang selama bertahun2 bekerja, yaitu IT. Dia bertekad untuk berjualan keperluan wanita, dari tas, sepatu, baju, aksesoris, mukenah, hingga keperluan dapur, panci dan teman2nya. Alasannya berjualan keperluan wanita, karena salah seorang temannya juga melakukan bisnis seperti ini, dan temannya itu (katanya) berhasil dan memiliki pendapatan 40 juta/ bulan. Oke, jadi dia punya MIMPI untuk sukses seperti temannya. Gw hargai keputusannya, meskipun gw agak sangsi namun gw sangat mendukung keputusan dia, untuk berdikari, bikin usaha sendiri dan InshaALLAH kalau maju dapat membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain. Gw salut akan keputusannya yang berani keluar dari "zona nyaman" dengan keluar dari pekerjaannya yang sudah cukup bagus posisinya, dan gw juga kasih jempol untuk istri dan keluarganya yang mendukung dia untuk keluar dari pekerjaannya dan memilih untuk memulai dari awal lagi di usaha barunya ini. Keputusan yang dia buat, bikin gw melek sendiri. Maksud gw, I have no gut to do same thing like him. Meskipun, peluang untuk mendapatkan uang lebih besar, berlipat2 ganda daripada jadi pegawai sangat mungkin kalau kita bikin usaha sendiri. Namun, kemungkinan untuk rugi berlipat2 ganda, tidak punya pemasukan sama sekali, bahkan rugi juga bisa terjadi. Apalagi gw punya keluarga, mau dikasih makan apa anak gw, uang sekolahnya bayar pakai apa? kalau tiba2 gw dan suami usahanya lagi merugi. Kelebihan menjadi pegawai, kita bisa memprediksikan pendapatan kita selama sebulan berapa, sehingga dapat disesuaikan dengan pengeluaran. Selain itu, uang medical untuk keluarga juga di-cover oleh perusahaan *Alhamdulillah, perusahaan tempat gw bekerja, meng-cover medical expenses untuk gw, suami dan anak*. Untuk saat ini, gw lebih memilih untuk tetap bekerja sebagai buruh, alias pegawai dan memiliki sambilan OL Shop kecil2an. Ya, mungkin nanti, someday, gw akan fokus di usaha sendiri. Sehingga usaha ini tidak menjadi usaha sampingan tapi jadi main business gw. Amiiinn... InshaALLAH, doain yaa :). Untuk saat ini biarlah suami gw yang jadi enterpreneur.
Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...
Showing posts with label Finance. Show all posts
Showing posts with label Finance. Show all posts
Wednesday, February 13, 2013
Thursday, January 17, 2013
G.E.N.G.S.I
Perempuan, sepertinya emang udah pada hakikatnya seneng dengan keindahan. Maka ga heran kalo kaum perempuan ini paling seneng dipuji. Seperti pepatah,"Rumput tetangga terlihat lebih hijau dan lebih segar" maka, banyak dari mereka yang ingin berlomba2, memamerkan apa yang mereka punya. Seperti, mobil baru, rumah baru, apartemen baru, sampai ke : baju baru, sepatu baru, tas baru, dll. Ga usah barang, anak juga dibikin ajang untuk saling berlomba, memperlihatkan kelebihan si anak. Kalau anak orang lebih hebat aduuh.. ga kuat, anak gw juga harus lebih baik dari itu.
GENGSI, ya.. kalo beli tas, kalo ga bermerk aih gengsi. begitu juga, baju,sepatu, jam, dan aksesoris lainnya. hari gini makan GENGSI, ke laut aja kali ya :(
Coba deh kita itung2 dulu dana yang kita punya. Udah cukup belum untuk dana primer? Udah ada belum dana untuk pendidikan anak? Udah ada belum dana untuk hari tua, pensiun? Bagaimana dengan dana darurat? Investasi apa aja sih yang kita punya? Kesannya emang ribet sih, kok ya hidup dibikin susah. Dibikin asik aja deh, let it flow. Tapi, hidup itu harus direncanakan. Kita harus punya planning untuk masa depan. Hidup kan bukan hanya untuk hari ini, tapi masih ada hari esok. Apalagi kalo kita sudah punya tanggungan, anak. Jadi, untuk temen2 yang mau mengejar gengsi gimana? Boleh2 aja sih beli tas bermerk, sepatu bermerk, baju bermerk, tapi ya itu. Kita harus siapkan dulu dana yang primer sebaik mungkin. Baru deh pikirin dana untuk kebutuhan sekunder. Jangan terlalu memaksa diri, nanti jadi keleyeng-an sendiri :)
Be smart with your money :)
Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...
GENGSI, ya.. kalo beli tas, kalo ga bermerk aih gengsi. begitu juga, baju,sepatu, jam, dan aksesoris lainnya. hari gini makan GENGSI, ke laut aja kali ya :(
Coba deh kita itung2 dulu dana yang kita punya. Udah cukup belum untuk dana primer? Udah ada belum dana untuk pendidikan anak? Udah ada belum dana untuk hari tua, pensiun? Bagaimana dengan dana darurat? Investasi apa aja sih yang kita punya? Kesannya emang ribet sih, kok ya hidup dibikin susah. Dibikin asik aja deh, let it flow. Tapi, hidup itu harus direncanakan. Kita harus punya planning untuk masa depan. Hidup kan bukan hanya untuk hari ini, tapi masih ada hari esok. Apalagi kalo kita sudah punya tanggungan, anak. Jadi, untuk temen2 yang mau mengejar gengsi gimana? Boleh2 aja sih beli tas bermerk, sepatu bermerk, baju bermerk, tapi ya itu. Kita harus siapkan dulu dana yang primer sebaik mungkin. Baru deh pikirin dana untuk kebutuhan sekunder. Jangan terlalu memaksa diri, nanti jadi keleyeng-an sendiri :)
Be smart with your money :)
Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...
Tuesday, December 18, 2012
Nasibmu di Dompetmu - Andreas Hartono
"Investasi kamu apa aja?".
Pernah ga kamu mendapatkan pertanyaan seperti ini? Terus apa jawabannya?
"Saya ga punya uang lebih, jadi untuk apa saya berinvestasi?".
atau ada yang berkata sebaliknya seperti ini :
"Saya bukan orang kaya, jadi saya butuh investasi. Apalagi biaya2 yang diperlukan semakin meningkat. Inflasi terjadi setiap tahun, yang mengakibatkan harga2 naik. Selain itu, biaya pendidikan dan kesehatan sangatlah mahal. Oleh karena itu saya harus berinvestasi".
Gw dulu penganut jawaban yang pertama, namun sekarang gw beralih ke orang kedua. Kenapa begitu? Dulu saya berfikir, biarlah TUHAN yang mengatur semuanya. Toh rezeki di tangan TUHAN, as long as kita mau berusaha. Lagian gw juga kerja, tiap tahun gaji naik. Masalah investasi ga ada deh di pikiran gw. Biaya pendidikan anak, ah itu gampang tinggal pake asuransi unitlink investasi + kesehatan, selesai masalahnya. Tapi masalahnya, selesai tidak? Coba deh hitung lagi dana pendidikan anak (ini yang paling crucial buat gw selain biaya kesehatan, Alhamdulillah untuk biaya kesehatan, kantor tempat saya bekerja sudah meng-cover-nya. Tidak hanya untuk saya, namun juga untuk anak dan suami). Setiap tahun biaya pendidikan itu naik antara 10 sampai 20%. Sedangkan gaji naik mengikuti inflasi (inflasi sekitar 10%). Jadi, bisa kekejar atau enggak? Jawabannya "TIDAK". Jadi apa yang harus gw lakukan? Gw harus belajar banyak mengenai investasi, bagaimana mengelola uang dengan baik. Yang tadinya gw itu konvesional, menabung di bank, deposito, sekarang berusaha untuk membuka mata lebar2 dan berusaha untuk memutar otak, mencari jalan supaya investasi yang saya pakai berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhan. Seperti membeli buku yang satu ini,"NASIBMU DI DOMPETMU"
Sebelum kita berinvestasi, kita ubah mindset kita terlebih dahulu. Seseorang yang bernama Stephen R. Covey penulis buku terkenal 7 habist of High Effective People
pernah menantang peserta seminarnya dengan bertanya dalam ini apakah anda menginginkan perubahan besar atau perubahan kecil? Ini jawabannya :
"Kalau Anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup Anda, maka ubahlah perilaku Anda. Namun kalau Anda menginginkan perubahan besar dalam hidup Anda, maka ubahlah pikiran Anda"
Pengarang menemukan sebuah formula yang disebut "CRAFT" yang mampu mengubah cara pikir dia dan menjadikan sesuatu yang dianggap sial atau buruk sebagai sebuah keberuntungan yaitu :
CRAFT
Cancel - Batalkan dan katakan tidak
Replace - Ganti dengan yang diinginkan
Affirm - Afirmasikan pikiran positif yang diinginkan
Focus - Fokus pada hasil positif yang diinginkan
Train - Latih atau ulangi terus-menerus dari awal
Menabung dan Berinvestasi
Menabung di bank memang aman, dan gampang untuk diambil kapan pun kita butuh. Apalagi dengan adanya fasilitas ATM, Internet banking, mobil banking, maka nasabah akan sangat mudah mengambil uang atau melakukan transaksi tanpa harus ke bank. Namun bunga bank hanya berkisar 2% pertahun, sedangkan inflasi rata2 10%, sehingga pertumbuhan uang kita kalah cepat dengan kenaikan harga yang terjadi tiap tahunnya. Oleh karena itu, kita perlu berinvestasi untuk mendapatkan pertumbuhan uang yang paling maksimal dan apabila tujuannya tidak jelas, maka investasi yang dipilih dapat menjadi salah bahkan merugikan.Instrumen investasi sangat banyak sekali, seperti deposito, obligasi, saham dan reksadana.
Deposito : deposito yang dikeluarkan oleh Bank, disebut deposito berjangka (time deposit). Ada yang berjangka 1,3,6 bulan hingga 1 tahun. Artinya uang Anda akan ditahan oleh bank selama jangka waktunya, dengan imbalan bunga atas nilai pokok yang kita setorkan kepada bank. Bunganya berkisar 5%.
Obligasi : prinsip obligasi mirip dengan deposito, namun produk ini diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan, yang berbeda jangka waktunya yaitu antara 1 - 3 tahun. Bunganya pun lebih tinggi sekitar 1 - 3% dari deposito berjangka
Saham : saham adalah produk investasi yang diterbitkan oleh perusahaan go public. Pemilik perusahaan selain dari modal sendiri, juga berutang pada bank atau investor, masih memiliki alternatif untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usahanya, yaitu dengan menjual sebagian kepemilikannya (saham) kepada investor publik.Ketika perusahaan bertumbuh dengan baik, makan memiliki profitabilitas yang tinggi sehingga kita sebagai pemilik saham juga akan merasakan efek pertumbuhan nilai saham yang semakin tinggi pula. Tapi tentu saja "HIGH RISK, HIGH RETURN". Anda bisa untung besar, namun anda juga punya risiko yang tinggi untuk sangat rugi.
Reksadana : Gabungan instrumen deposito, obligasi dan saham dalam satu produk yang memiliki pertumbuhan relatif tinggi namun risikonya relatif aman.Dalam reksadana ada Manajer Investasi, yaitu lembaga yang melakukan pengumpulan dana, yang diawasi secara ketat oleh pemerintah. Namun pertumbuhan reksadana bisa mencapai 25% per tahunnya.
Manajemen Utang
Utang itu ada yang sifatnya baik dan ada juga yang jahat. Utang baik apabila nilai benda yang kita utangi tersebut nilainya bertambah dari waktu ke waktu, sedangkan utang jahat apabila sifatnya konsumtif dan nilainya berkurang dari waktu ke waktu. Satu hal yang membuat hidup paling rusak adalah karena utang kartu kredit. Sedangkan utang yang baik, seperti kita membeli KPR rumah, yang dalam 10 tahun ke depan, harganya akan berlipat ganda.Apabila anda terlilit utang jahat, yang anda harus lakukan adalah STOP UTANG. Lunasi utang kartu kredit anda tiap bulannya.
Tujuan Finansial dan Tahapan Perencanaan Keuangan
Tujuan Finansial terbagi 3 :
1. TF Primer : tujuan finansial yang harus dimiliki setiap orang, yang terdiri dari :
a. Dana Darurat
b. Dana Proteksi
c. Dana Pendidikan Anak
d. Dana Pensiun
2. TF Sekunder : tujuan finansial yang bersifat kepada produktivitas seseorang atau mendasar tidak mendesak yaitu :
a. Dana pemilikan rumah
b. Dana pemilikan kendaraan bermotor
c. Dana pernikahan anak
d. Dana melanjutkan S2 atau S3
e. Dana training ke luar negeri
f. Dana modal usaha
3. TF Tersier : Tujuan finansial untuk pemenuhan gaya hidup seperti :
a. Dana Liburan ke Luar Negeri
b. Dana pemilikan apartemen
c. Dana pemilikan barang2 elektronik mewah
d. Dana pemilikan fashion mewah
Tahapan Perencanaan Keuangan melalui 4 langkah :
1. Menentukan kebutuhan uang saat ini
2. Menghitung nilai uang di masa yang akan datang
3. Menentukan jenis instrumen investasi yang tepat
4. Menghitung besar investasi yang mulai dilakukan dari sekarang
DANA DARURAT
Dana darurat harus disesuaikan dengan karakteristik keluarga, jenis pekerjaan dan situasi tempat kita bekerja. Bila anda bekerja secara umum dana darurat yang diperlukan
Karakteristik Keluarga
Single Start : 2x Minimal : 3x Ideal : 4x
Single punya tanggungan Start : 2x Minimal : 4x Ideal : 6x
Menikah tanpa anak Start : 2x Minimal : 4x Ideal : 6x
Menikah dengan 1-2 anak Start : 2x Minimal : 5x Ideal : 9x
Menikah dengan lebih 2 anak Start : 2x Minimal : 6x Ideal : 12x
Pengusaha/Pekerja tidak
tetap Start : 2x Minimal : 6x Ideal : 12x
Pensiunan Start : 2x Minimal : 6x Ideal : 12x
*dikalikan dengan pengeluaran bulanan, apabila kita pengeluaran bulanannya 6 juta, maka dikalikan dengan 6 juta,dst*
Besarnya dana darurat yang harus disiapkan mulailah dari level paling awal, yaitu start terlebih dahulu, lalu bergerak ke arah minimal, dan perlahan2 mengarah ke idea.
DANA PROTEKSI
Dana yang bertujuan untuk melindungi anda dan keluarga dari kemungkinan2 terburuk yang dapat menimpa anda, seperti malapetaka, sakit, kecelakaan, cacat ataupun kematian. 2 jenis asuransi yang harus dimiliki : Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan. Asuransi Jiwa : asuransi yang akan melindungi diri anda apabila mengalami risiko kematian sehingga keluarga anda masih dapat melanjutkan hidup secara normal. Yang memerlukan asuransi jiwa adalah mereka yang hidupnya memiliki tangungan secara ekonomi, misalnya tangungan orang tua, istri, anak dan tangung jawab utang. Ada beberapa cara menghitung jumlah uang pertangungan yang sesuai :
1. Income Based Value (IBV) = Pendapatan Tahunan/ Suku Bunga Deposito per Tahun.
2. Human Life Value (HLV) = Pendapatan Tahunan x Lama Perlindungan yang diperlukan (dalam tahun)
Asuransi Kesehatan terdiri dari asuransi kesehatan jalan dan rawat inap. Satunan tunai harian adalah dana tunai yang diberikan oleh perusahaan asuransi apabila anda dirawat di rumah sakit. Untuk pembayaran klaim, perusahaan asuransi melakukan 2 sistem yaitu : Sistem cashless (menggunakan kartu) dan Sistem Reimburst (klaim dibayarkan setelah anda melakukan pembayaran tagihan ke RS).
DANA PENDIDIKAN ANAK
Secara garis besar sama seperti yang pernah saya tuliskan di tulisan saya sebelumnya mengenai dana pendidikan anak. Kita harus cari informasi dana yang dibutuhkan saat ini untuk sekolah2 yang kita inginkan, lalu kita proyeksikan dana tersebut di masa yang akan datang, dengan asumsi kenaikan 10 - 20%. Untuk jenis investasinya yang kita pakai, ditentukan dengan jangka waktu yang diperlukan untuk meraih tujuan finansial tersebut. Contoh, apabila lama investasi menuju TK yaitu 2 tahun, maka kita gunakan instrumen investasi yang cocok untuk itu.
PERSIAPAN DANA PENSIUN caranya sebagai berikut :
1. Tentukan berapa biaya hidup anda perbulan
2. Tentukan berapa usia anda ingin mulai pensiun, dan berapa usia harapan hidup yang anda inginkan
3. Tentukan berapa total dana pensiun yang diperlukan dengan mengalikannya dengan tabel kalkulator faktor pengali kebutuhan dana pensiun dan investasi pensiun bulanan
4. Tentukan berapa investasi bulanan yang diperlukan dan jenis instrumen investasi yang sesuai.
Contoh : Anda ingin pensiun di umur 55 tahun dengan kemungkinan usia harapan hidup 75 tahun (20 tahun) memerlukan biaya hidup 4 juta perbulan. Maka Total dana pensiun yang dibutuhkan : 4 juta x 1787,963 = 7,15 Miliar. Setelah kita mengetahui total dana pensiun, maka kita tentukan jenis instrumen investasi yang dibutuhkan. Apabila usia anda 35 tahun saat ini, maka investasi perbulan yang diperlukan 660 ribu dengan berinvestasi di Reksadana Saham (rata2 pertumbuhan investasinya sekitar 25%).
PENGALOKASIAN DANA
Prioritas 1 : Apabila keuangan anda belum sehat, makan fokuskan diri anda untuk membuatnya lebih sehat. Apabla masih punya utang kartu kredit, LUNASI.
Prioritas 2 : Penuhi Tujuan Finansial primer terlebih dahulu. Apabila TF primer sudah terpenuhi, barulah penuhi TF Sekunder dan seterusnya.
Pesan Sponsor :
Apabila ingin berinvestasi, usahakan untuk mengalokasikan investasi pada berbagai bentuk. DON'T put ALL YOUR EGGS in ONE BASKET. Terus pantau perkembangan investasi anda, banyak2 baca koran, majalah2 investasi, keuangan, sehingga kita dapat mengelola dana investasi kita dengan baik. Intinya : nothing come easily, all you need are fund, knowledge and positive mindset. GOOD LUCK TO US!!!
Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...
Pernah ga kamu mendapatkan pertanyaan seperti ini? Terus apa jawabannya?
"Saya ga punya uang lebih, jadi untuk apa saya berinvestasi?".
atau ada yang berkata sebaliknya seperti ini :
"Saya bukan orang kaya, jadi saya butuh investasi. Apalagi biaya2 yang diperlukan semakin meningkat. Inflasi terjadi setiap tahun, yang mengakibatkan harga2 naik. Selain itu, biaya pendidikan dan kesehatan sangatlah mahal. Oleh karena itu saya harus berinvestasi".
Gw dulu penganut jawaban yang pertama, namun sekarang gw beralih ke orang kedua. Kenapa begitu? Dulu saya berfikir, biarlah TUHAN yang mengatur semuanya. Toh rezeki di tangan TUHAN, as long as kita mau berusaha. Lagian gw juga kerja, tiap tahun gaji naik. Masalah investasi ga ada deh di pikiran gw. Biaya pendidikan anak, ah itu gampang tinggal pake asuransi unitlink investasi + kesehatan, selesai masalahnya. Tapi masalahnya, selesai tidak? Coba deh hitung lagi dana pendidikan anak (ini yang paling crucial buat gw selain biaya kesehatan, Alhamdulillah untuk biaya kesehatan, kantor tempat saya bekerja sudah meng-cover-nya. Tidak hanya untuk saya, namun juga untuk anak dan suami). Setiap tahun biaya pendidikan itu naik antara 10 sampai 20%. Sedangkan gaji naik mengikuti inflasi (inflasi sekitar 10%). Jadi, bisa kekejar atau enggak? Jawabannya "TIDAK". Jadi apa yang harus gw lakukan? Gw harus belajar banyak mengenai investasi, bagaimana mengelola uang dengan baik. Yang tadinya gw itu konvesional, menabung di bank, deposito, sekarang berusaha untuk membuka mata lebar2 dan berusaha untuk memutar otak, mencari jalan supaya investasi yang saya pakai berkembang dengan baik sesuai dengan kebutuhan. Seperti membeli buku yang satu ini,"NASIBMU DI DOMPETMU"
Sebelum kita berinvestasi, kita ubah mindset kita terlebih dahulu. Seseorang yang bernama Stephen R. Covey penulis buku terkenal 7 habist of High Effective People
pernah menantang peserta seminarnya dengan bertanya dalam ini apakah anda menginginkan perubahan besar atau perubahan kecil? Ini jawabannya :
"Kalau Anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup Anda, maka ubahlah perilaku Anda. Namun kalau Anda menginginkan perubahan besar dalam hidup Anda, maka ubahlah pikiran Anda"
Pengarang menemukan sebuah formula yang disebut "CRAFT" yang mampu mengubah cara pikir dia dan menjadikan sesuatu yang dianggap sial atau buruk sebagai sebuah keberuntungan yaitu :
CRAFT
Cancel - Batalkan dan katakan tidak
Replace - Ganti dengan yang diinginkan
Affirm - Afirmasikan pikiran positif yang diinginkan
Focus - Fokus pada hasil positif yang diinginkan
Train - Latih atau ulangi terus-menerus dari awal
Menabung dan Berinvestasi
Menabung di bank memang aman, dan gampang untuk diambil kapan pun kita butuh. Apalagi dengan adanya fasilitas ATM, Internet banking, mobil banking, maka nasabah akan sangat mudah mengambil uang atau melakukan transaksi tanpa harus ke bank. Namun bunga bank hanya berkisar 2% pertahun, sedangkan inflasi rata2 10%, sehingga pertumbuhan uang kita kalah cepat dengan kenaikan harga yang terjadi tiap tahunnya. Oleh karena itu, kita perlu berinvestasi untuk mendapatkan pertumbuhan uang yang paling maksimal dan apabila tujuannya tidak jelas, maka investasi yang dipilih dapat menjadi salah bahkan merugikan.Instrumen investasi sangat banyak sekali, seperti deposito, obligasi, saham dan reksadana.
Deposito : deposito yang dikeluarkan oleh Bank, disebut deposito berjangka (time deposit). Ada yang berjangka 1,3,6 bulan hingga 1 tahun. Artinya uang Anda akan ditahan oleh bank selama jangka waktunya, dengan imbalan bunga atas nilai pokok yang kita setorkan kepada bank. Bunganya berkisar 5%.
Obligasi : prinsip obligasi mirip dengan deposito, namun produk ini diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan, yang berbeda jangka waktunya yaitu antara 1 - 3 tahun. Bunganya pun lebih tinggi sekitar 1 - 3% dari deposito berjangka
Saham : saham adalah produk investasi yang diterbitkan oleh perusahaan go public. Pemilik perusahaan selain dari modal sendiri, juga berutang pada bank atau investor, masih memiliki alternatif untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan usahanya, yaitu dengan menjual sebagian kepemilikannya (saham) kepada investor publik.Ketika perusahaan bertumbuh dengan baik, makan memiliki profitabilitas yang tinggi sehingga kita sebagai pemilik saham juga akan merasakan efek pertumbuhan nilai saham yang semakin tinggi pula. Tapi tentu saja "HIGH RISK, HIGH RETURN". Anda bisa untung besar, namun anda juga punya risiko yang tinggi untuk sangat rugi.
Reksadana : Gabungan instrumen deposito, obligasi dan saham dalam satu produk yang memiliki pertumbuhan relatif tinggi namun risikonya relatif aman.Dalam reksadana ada Manajer Investasi, yaitu lembaga yang melakukan pengumpulan dana, yang diawasi secara ketat oleh pemerintah. Namun pertumbuhan reksadana bisa mencapai 25% per tahunnya.
Manajemen Utang
Utang itu ada yang sifatnya baik dan ada juga yang jahat. Utang baik apabila nilai benda yang kita utangi tersebut nilainya bertambah dari waktu ke waktu, sedangkan utang jahat apabila sifatnya konsumtif dan nilainya berkurang dari waktu ke waktu. Satu hal yang membuat hidup paling rusak adalah karena utang kartu kredit. Sedangkan utang yang baik, seperti kita membeli KPR rumah, yang dalam 10 tahun ke depan, harganya akan berlipat ganda.Apabila anda terlilit utang jahat, yang anda harus lakukan adalah STOP UTANG. Lunasi utang kartu kredit anda tiap bulannya.
Tujuan Finansial dan Tahapan Perencanaan Keuangan
Tujuan Finansial terbagi 3 :
1. TF Primer : tujuan finansial yang harus dimiliki setiap orang, yang terdiri dari :
a. Dana Darurat
b. Dana Proteksi
c. Dana Pendidikan Anak
d. Dana Pensiun
2. TF Sekunder : tujuan finansial yang bersifat kepada produktivitas seseorang atau mendasar tidak mendesak yaitu :
a. Dana pemilikan rumah
b. Dana pemilikan kendaraan bermotor
c. Dana pernikahan anak
d. Dana melanjutkan S2 atau S3
e. Dana training ke luar negeri
f. Dana modal usaha
3. TF Tersier : Tujuan finansial untuk pemenuhan gaya hidup seperti :
a. Dana Liburan ke Luar Negeri
b. Dana pemilikan apartemen
c. Dana pemilikan barang2 elektronik mewah
d. Dana pemilikan fashion mewah
Tahapan Perencanaan Keuangan melalui 4 langkah :
1. Menentukan kebutuhan uang saat ini
2. Menghitung nilai uang di masa yang akan datang
3. Menentukan jenis instrumen investasi yang tepat
4. Menghitung besar investasi yang mulai dilakukan dari sekarang
DANA DARURAT
Dana darurat harus disesuaikan dengan karakteristik keluarga, jenis pekerjaan dan situasi tempat kita bekerja. Bila anda bekerja secara umum dana darurat yang diperlukan
Karakteristik Keluarga
Single Start : 2x Minimal : 3x Ideal : 4x
Single punya tanggungan Start : 2x Minimal : 4x Ideal : 6x
Menikah tanpa anak Start : 2x Minimal : 4x Ideal : 6x
Menikah dengan 1-2 anak Start : 2x Minimal : 5x Ideal : 9x
Menikah dengan lebih 2 anak Start : 2x Minimal : 6x Ideal : 12x
Pengusaha/Pekerja tidak
tetap Start : 2x Minimal : 6x Ideal : 12x
Pensiunan Start : 2x Minimal : 6x Ideal : 12x
*dikalikan dengan pengeluaran bulanan, apabila kita pengeluaran bulanannya 6 juta, maka dikalikan dengan 6 juta,dst*
Besarnya dana darurat yang harus disiapkan mulailah dari level paling awal, yaitu start terlebih dahulu, lalu bergerak ke arah minimal, dan perlahan2 mengarah ke idea.
DANA PROTEKSI
Dana yang bertujuan untuk melindungi anda dan keluarga dari kemungkinan2 terburuk yang dapat menimpa anda, seperti malapetaka, sakit, kecelakaan, cacat ataupun kematian. 2 jenis asuransi yang harus dimiliki : Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan. Asuransi Jiwa : asuransi yang akan melindungi diri anda apabila mengalami risiko kematian sehingga keluarga anda masih dapat melanjutkan hidup secara normal. Yang memerlukan asuransi jiwa adalah mereka yang hidupnya memiliki tangungan secara ekonomi, misalnya tangungan orang tua, istri, anak dan tangung jawab utang. Ada beberapa cara menghitung jumlah uang pertangungan yang sesuai :
1. Income Based Value (IBV) = Pendapatan Tahunan/ Suku Bunga Deposito per Tahun.
2. Human Life Value (HLV) = Pendapatan Tahunan x Lama Perlindungan yang diperlukan (dalam tahun)
Asuransi Kesehatan terdiri dari asuransi kesehatan jalan dan rawat inap. Satunan tunai harian adalah dana tunai yang diberikan oleh perusahaan asuransi apabila anda dirawat di rumah sakit. Untuk pembayaran klaim, perusahaan asuransi melakukan 2 sistem yaitu : Sistem cashless (menggunakan kartu) dan Sistem Reimburst (klaim dibayarkan setelah anda melakukan pembayaran tagihan ke RS).
DANA PENDIDIKAN ANAK
Secara garis besar sama seperti yang pernah saya tuliskan di tulisan saya sebelumnya mengenai dana pendidikan anak. Kita harus cari informasi dana yang dibutuhkan saat ini untuk sekolah2 yang kita inginkan, lalu kita proyeksikan dana tersebut di masa yang akan datang, dengan asumsi kenaikan 10 - 20%. Untuk jenis investasinya yang kita pakai, ditentukan dengan jangka waktu yang diperlukan untuk meraih tujuan finansial tersebut. Contoh, apabila lama investasi menuju TK yaitu 2 tahun, maka kita gunakan instrumen investasi yang cocok untuk itu.
PERSIAPAN DANA PENSIUN caranya sebagai berikut :
1. Tentukan berapa biaya hidup anda perbulan
2. Tentukan berapa usia anda ingin mulai pensiun, dan berapa usia harapan hidup yang anda inginkan
3. Tentukan berapa total dana pensiun yang diperlukan dengan mengalikannya dengan tabel kalkulator faktor pengali kebutuhan dana pensiun dan investasi pensiun bulanan
4. Tentukan berapa investasi bulanan yang diperlukan dan jenis instrumen investasi yang sesuai.
Contoh : Anda ingin pensiun di umur 55 tahun dengan kemungkinan usia harapan hidup 75 tahun (20 tahun) memerlukan biaya hidup 4 juta perbulan. Maka Total dana pensiun yang dibutuhkan : 4 juta x 1787,963 = 7,15 Miliar. Setelah kita mengetahui total dana pensiun, maka kita tentukan jenis instrumen investasi yang dibutuhkan. Apabila usia anda 35 tahun saat ini, maka investasi perbulan yang diperlukan 660 ribu dengan berinvestasi di Reksadana Saham (rata2 pertumbuhan investasinya sekitar 25%).
PENGALOKASIAN DANA
Prioritas 1 : Apabila keuangan anda belum sehat, makan fokuskan diri anda untuk membuatnya lebih sehat. Apabla masih punya utang kartu kredit, LUNASI.
Prioritas 2 : Penuhi Tujuan Finansial primer terlebih dahulu. Apabila TF primer sudah terpenuhi, barulah penuhi TF Sekunder dan seterusnya.
Pesan Sponsor :
Apabila ingin berinvestasi, usahakan untuk mengalokasikan investasi pada berbagai bentuk. DON'T put ALL YOUR EGGS in ONE BASKET. Terus pantau perkembangan investasi anda, banyak2 baca koran, majalah2 investasi, keuangan, sehingga kita dapat mengelola dana investasi kita dengan baik. Intinya : nothing come easily, all you need are fund, knowledge and positive mindset. GOOD LUCK TO US!!!
Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...
Sunday, November 18, 2012
REKSADANA (Resiko yang terburuk)
Resiko terburuk yang munkin terjadi apabila kita meng-investasikan dana kita di reksadana (menurut : Andreas Hartono dalam buku : Nasibmu di Dompetmu)
1. Bank agen penjual reksadana bangkrut
Maka : uang anda relatif aman karena telah dijamin oleh pemerintah dan hal ini sama persis dengan anda menabung di bank umum. Uang di bank agen penjual reksadana sifatnya hanya sesaat karena uang akan langsung ditransfer kembali ke bank kustodian
2. Manajer investasi bangkrut/ kabur
Maka : uang anda tetap aman karena uang anda secara fisik tidak dipegang oleh manajer investasi
3. Bank Kustodian bangkrut
Maka : kemungkinan relatif sangat kecil, karena bank kustodian adalah bank dengan skala yang sangat besar, dan diakui kesehatannya oleh pemerintah. Posisi uang anda di bank kustodian hanya sementara, karena pada hari ini anda melakukan transaksi pembeialn reksadana maka manajer investasi akan menjalankannya dalam waktu 1 - 3 hari kerja.
4. Broker atau perusahaan sekuritas bangkurt
Maka : kemungkinannya relatif kecil, karena perusahaan sekuritas ini diawasi dengan sangat ketat oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM&LK) dan uang anda di sini pun hanya sesaat karena akan langsung dilakukan transaksi pebelian saham
5. Salah satu perusahaan go public bangkrut
Maka : uang kita juga relatif aman dan resiko terburuk adalah nilai unit yang kita beli menjadi menurun. Tetapi dalam hal ini Manajer Investasi tidak akan meletakkan uang kita hanya pada satu perusahaan go public saja sesuai prinsip investasi yang tidak direkomendasikan menempatkan dana hanya satu tempat saja
6. Semua perusahaan go public bangkrut
Maka : kita juga ikutan bangkrut bersama 1 negara Indonesia, berarti kita miskin bersama-sama seluruh rakyat Indonesia
Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...
1. Bank agen penjual reksadana bangkrut
Maka : uang anda relatif aman karena telah dijamin oleh pemerintah dan hal ini sama persis dengan anda menabung di bank umum. Uang di bank agen penjual reksadana sifatnya hanya sesaat karena uang akan langsung ditransfer kembali ke bank kustodian
2. Manajer investasi bangkrut/ kabur
Maka : uang anda tetap aman karena uang anda secara fisik tidak dipegang oleh manajer investasi
3. Bank Kustodian bangkrut
Maka : kemungkinan relatif sangat kecil, karena bank kustodian adalah bank dengan skala yang sangat besar, dan diakui kesehatannya oleh pemerintah. Posisi uang anda di bank kustodian hanya sementara, karena pada hari ini anda melakukan transaksi pembeialn reksadana maka manajer investasi akan menjalankannya dalam waktu 1 - 3 hari kerja.
4. Broker atau perusahaan sekuritas bangkurt
Maka : kemungkinannya relatif kecil, karena perusahaan sekuritas ini diawasi dengan sangat ketat oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM&LK) dan uang anda di sini pun hanya sesaat karena akan langsung dilakukan transaksi pebelian saham
5. Salah satu perusahaan go public bangkrut
Maka : uang kita juga relatif aman dan resiko terburuk adalah nilai unit yang kita beli menjadi menurun. Tetapi dalam hal ini Manajer Investasi tidak akan meletakkan uang kita hanya pada satu perusahaan go public saja sesuai prinsip investasi yang tidak direkomendasikan menempatkan dana hanya satu tempat saja
6. Semua perusahaan go public bangkrut
Maka : kita juga ikutan bangkrut bersama 1 negara Indonesia, berarti kita miskin bersama-sama seluruh rakyat Indonesia
Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...
Saturday, May 12, 2012
Mempersiapkan Dana Pendidikan Anak
Alhamdulillah, hari ini saya berkesempatan untuk mengikuti seminar "Mempersiapkan Dana Pendidikan Untuk Anak" yang diselenggarakan oleh sekolah dan daycare "Bintang Waktu" tempat anak saya bersekolah. Alhamdulillah, saya sudah mempunyai asuransi unit link untuk anak saya dan reksadana saham. Namun itu semua tidak cukup :( Setelah saya mendengar penjelasan dari mbak Rakhmi Permatasari, seorang Financial Planner dari Safir Senduk & Rekan. Berikut penjelasannya:
foto from : http://www.scasd.org/Domain/534
Fakta :
1.Uang masuk TK, naik 10x lipat dalam kurun waktu 10 tahun. Ini dapat kita lihat dari data bahwa pada tahun 1980
uang masuk TK sekitar Rp. 250,000 - 500,000,sedangkan pada tahun 2011, berkisar pada Rp. 4,000,000 - 10,000,000.
2.Berdasarkan index inflasi, biaya pendidikan di Indonesia naik sekitar 10% tiap tahunnya.
Sekolah swasta bahkan bisa mengalami kenaikan 15 - 20% tiap tahunnya
3.Kenaikan ini berlaku hampir merata di setiap jenjang pendidikan
Ada beberapa cara investasi yang orang tua lakukan untuk mempersiapkan dana pendidikan anaknya :
Old style
- Emas
- Tanah
- Sawah
- Ternak
Common Style
- Tabungan Pendidikan
- Asuransi Pendidikan
Modern Style
- Reksadana
- Unit Link
- Saham
- Obligasi
Data Investasi
Jenis Investasi Hasil 10 Tahun Terakhir
Emas 15.5%
Properti 20.12%
RD Saham 34.80%
Saham 22.60%
Saham Blue Chip 42,40%
Obligasi 15.60%
Sedangkan untuk asuransi pendidikan unit link dan deposito lebih kecil lagi.
Apa yang harus kita lakukan????
1. Tentukan visi dan misi anak kita dari sekarang hingga masa yang akan datang secara detail
contoh : saya ingin memiliki anak yang menguasai agama secara baik, mampu berkompetisi secara internasional, menguasai bahasai Inggris dengan sangat baik,kritis, kreatif, dan mampu hidup mandiri.
Maka :
Karena ingin menguasai agama yang baik, maka ingin menyekolahkan anak di sekolah islam, dengan kurikulum internasional, bahasa Inggris. Sekolah yang memacu sifat kritis dan kreatif si anak, hidup mandiri hingga sekolah di luar negeri.
2. Sesuai visi dan misi tersebut di atas, maka orang tua mencari sekolah yang tepat. Waktunya untuk "Survey Biaya Pendidikan"
Contoh :
TK Islam "Bintang Waktu"
Biaya saat ini : Rp. 3,500,000
SD Attaubah
Biaya saat ini : Rp. 7,000,000
atau SD Al-Azhar
Biaya saat ini : Rp. 23,500,000
SMP Negeri 99
Biaya saat ini : Rp. 15,000,000
SMAN 77, 21, atau SMAN 8
Biaya saat ini : Rp. 15,000,000
Kuliah
Biaya saat ini : +/- Rp. 50,000,000
3. Hitung biaya pendidikan di masa yang akan datang + inflasi pendidikan.
saya asumsikan tingkat inflasi 10% sampai SMA, dan 15% ketika masuk kuliah
Jenjang sekolah Biaya Saat Ini --> Biaya Masa Depan
TK (1 tahun lagi) Rp. 3,500,000 --> Rp. 3,850,000
SD (3 tahun lagi) Rp. 7,000,000 --> Rp. 9,317,000
SMP (9 tahun lagi) Rp. 15,000,000 --> Rp. 35,370,000
SMA (12 tahun lagi) Rp. 15,000,000 --> Rp. 47,070,000
Kuliah (15 tahun lagi) Rp. 50,000,000 --> Rp. 406,850,000
Total Rp. 90,500,000 --> Rp. 502,457,000
4. Sesuaikan dengan dana yang dimiliki, atur strategi. Jika tidak cukup, buatlah rencana cadangan.
Gunakan "Financial Planning Style"
a. Tujuan Keuangan vs Investasi yang tepat
b. Tujuan Keuangan vs Kemampuan menerima resiko
c. Tujuan Keuangan vs Keadaan Keuangan saat ini
Untuk investasi jangka pendek : 1- 3 tahun, dengan resiko yang kecil, alternatifnya : deposito, reksadana pasar uang, atau dengan tabungan pendidikan
Untuk investasi jangka menengah : 3 - 5 tahun, Emas (logam mulia), reksadana pendapatan tetap
*Untuk jangka panjang, lebih dari 5 tahun emas kurang cocok untuk investasi, karena kenaikannya stabil dan dipotong 2,5% untuk zakat mal*
Untuk investasi jangka panjang : 5 - 10 tahun atau lebih, reksadana saham, properti, tanah, sawah, dll
Berdasarkan seminar tersebut, langkah2 yang harus saya lakukan :
1. Hitung ulang dana pendidikan untuk Abrar
2. Cairkan unit link, alihkan ke bentuk investasi yang lain
3. Mengatur strategi, investasi yang terbaik sesuai dengan tujuan investasinya (jangka pendek, menengah, atau panjang)
Bismillah, semoga Abrar bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik dan menjadi anak yang soleh, pintar, cerdas, kritis, kreatif dan mandiri. Amin
Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...
foto from : http://www.scasd.org/Domain/534
Fakta :
1.Uang masuk TK, naik 10x lipat dalam kurun waktu 10 tahun. Ini dapat kita lihat dari data bahwa pada tahun 1980
uang masuk TK sekitar Rp. 250,000 - 500,000,sedangkan pada tahun 2011, berkisar pada Rp. 4,000,000 - 10,000,000.
2.Berdasarkan index inflasi, biaya pendidikan di Indonesia naik sekitar 10% tiap tahunnya.
Sekolah swasta bahkan bisa mengalami kenaikan 15 - 20% tiap tahunnya
3.Kenaikan ini berlaku hampir merata di setiap jenjang pendidikan
Ada beberapa cara investasi yang orang tua lakukan untuk mempersiapkan dana pendidikan anaknya :
Old style
- Emas
- Tanah
- Sawah
- Ternak
Common Style
- Tabungan Pendidikan
- Asuransi Pendidikan
Modern Style
- Reksadana
- Unit Link
- Saham
- Obligasi
Data Investasi
Jenis Investasi Hasil 10 Tahun Terakhir
Emas 15.5%
Properti 20.12%
RD Saham 34.80%
Saham 22.60%
Saham Blue Chip 42,40%
Obligasi 15.60%
Sedangkan untuk asuransi pendidikan unit link dan deposito lebih kecil lagi.
Apa yang harus kita lakukan????
1. Tentukan visi dan misi anak kita dari sekarang hingga masa yang akan datang secara detail
contoh : saya ingin memiliki anak yang menguasai agama secara baik, mampu berkompetisi secara internasional, menguasai bahasai Inggris dengan sangat baik,kritis, kreatif, dan mampu hidup mandiri.
Maka :
Karena ingin menguasai agama yang baik, maka ingin menyekolahkan anak di sekolah islam, dengan kurikulum internasional, bahasa Inggris. Sekolah yang memacu sifat kritis dan kreatif si anak, hidup mandiri hingga sekolah di luar negeri.
2. Sesuai visi dan misi tersebut di atas, maka orang tua mencari sekolah yang tepat. Waktunya untuk "Survey Biaya Pendidikan"
Contoh :
TK Islam "Bintang Waktu"
Biaya saat ini : Rp. 3,500,000
SD Attaubah
Biaya saat ini : Rp. 7,000,000
atau SD Al-Azhar
Biaya saat ini : Rp. 23,500,000
SMP Negeri 99
Biaya saat ini : Rp. 15,000,000
SMAN 77, 21, atau SMAN 8
Biaya saat ini : Rp. 15,000,000
Kuliah
Biaya saat ini : +/- Rp. 50,000,000
3. Hitung biaya pendidikan di masa yang akan datang + inflasi pendidikan.
saya asumsikan tingkat inflasi 10% sampai SMA, dan 15% ketika masuk kuliah
Jenjang sekolah Biaya Saat Ini --> Biaya Masa Depan
TK (1 tahun lagi) Rp. 3,500,000 --> Rp. 3,850,000
SD (3 tahun lagi) Rp. 7,000,000 --> Rp. 9,317,000
SMP (9 tahun lagi) Rp. 15,000,000 --> Rp. 35,370,000
SMA (12 tahun lagi) Rp. 15,000,000 --> Rp. 47,070,000
Kuliah (15 tahun lagi) Rp. 50,000,000 --> Rp. 406,850,000
Total Rp. 90,500,000 --> Rp. 502,457,000
4. Sesuaikan dengan dana yang dimiliki, atur strategi. Jika tidak cukup, buatlah rencana cadangan.
Gunakan "Financial Planning Style"
a. Tujuan Keuangan vs Investasi yang tepat
b. Tujuan Keuangan vs Kemampuan menerima resiko
c. Tujuan Keuangan vs Keadaan Keuangan saat ini
Untuk investasi jangka pendek : 1- 3 tahun, dengan resiko yang kecil, alternatifnya : deposito, reksadana pasar uang, atau dengan tabungan pendidikan
Untuk investasi jangka menengah : 3 - 5 tahun, Emas (logam mulia), reksadana pendapatan tetap
*Untuk jangka panjang, lebih dari 5 tahun emas kurang cocok untuk investasi, karena kenaikannya stabil dan dipotong 2,5% untuk zakat mal*
Untuk investasi jangka panjang : 5 - 10 tahun atau lebih, reksadana saham, properti, tanah, sawah, dll
Berdasarkan seminar tersebut, langkah2 yang harus saya lakukan :
1. Hitung ulang dana pendidikan untuk Abrar
2. Cairkan unit link, alihkan ke bentuk investasi yang lain
3. Mengatur strategi, investasi yang terbaik sesuai dengan tujuan investasinya (jangka pendek, menengah, atau panjang)
Bismillah, semoga Abrar bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik dan menjadi anak yang soleh, pintar, cerdas, kritis, kreatif dan mandiri. Amin
Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...
Monday, April 16, 2012
Smart Holiday
“Smart Holiday” dari Ligwina Hananto, untuk mewujudkan liburan impian tanpa menimbulkan ’beban’ keuangan.
1. Buatlah rencana destinasi liburan impian, entah sekadar ke Bandung, Yogyakarta, atau ke Kuala Lumpur. Tetapkan kapan Anda akan melakukan liburan itu, apakah 6 bulan atau 3 tahun lagi.
--> I always have plan for vacation. Actually, so many plans :p
2. Cobalah berburu informasi tentang tujuan berlibur pilihan Anda, mulai dari harga tiket hingga biaya akomodasi. Jangan lupa menyiapkan dana belanja, baik hanya sekadar untuk membeli cinderamata atau menambah koleksi tas dan sepatu.
--> You don't have to ask, I always browsing from pricey to the cheapest. End up at the moderate ones *hehehe*
3. Setelah mendapatkan perhitungan yang pas, mulailah membuat estimasi anggaran. Tak ada salahnya, kan, menyisihkan sebagian uang per bulan agar bisa terpenuhi dana liburan tepat pada waktu yang telah ditetapkan.
--> Yep, been there and done it!
4. Jangan lupa untuk mencari paket liburan pada masa low season atau penawaran dari kartu kredit, seperti beli 1 gratis 1, maupun paket promosi lainnya.
--> Ini dia nih yang kurang :( Kalo mo jalan2, asal pengen pergi aja *sigh*. Banyak kemauan sih, harusnya di-planning jauh2 hari. Beli tiket yang promosi, ga asal gragas pengen ke mana, langsung beli tiket. Next time, I will try it :)
5. Jika Anda masih memiliki utang yang perlu dibayar seperti utang kartu kredit, atau utang agunan kredit rumah, sepertinya kurang bijaksana untuk menikmati liburan yang butuh dana besar. Baiknya lunasi dulu utang-utang Anda, karena jika beban utang Anda sudah terlunasi pastinya Anda pasti akan merasa tenang. Sementara itu, cukup nikmati liburan ke tempat yang dekat-dekat saja. Liburan kan, tidak melulu harus jalan-jalan keluar kota? Anda juga bisa merancang acara liburan di rumah, seperti barbeque-an atau menonton DVD bareng sambil memesan delivery pizza. Dijamin suasana pasti tak kalah seru!
--> Alhamdulillah, no debt. Credit Card, InshaALLAH full payment. Takut punya utang euy. Suka kepikiran sampe kebawa mimpi *lebay ya, tapi it's true* hehehe...
*dikutip dari Parenting.co.id*
Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...
1. Buatlah rencana destinasi liburan impian, entah sekadar ke Bandung, Yogyakarta, atau ke Kuala Lumpur. Tetapkan kapan Anda akan melakukan liburan itu, apakah 6 bulan atau 3 tahun lagi.
--> I always have plan for vacation. Actually, so many plans :p
2. Cobalah berburu informasi tentang tujuan berlibur pilihan Anda, mulai dari harga tiket hingga biaya akomodasi. Jangan lupa menyiapkan dana belanja, baik hanya sekadar untuk membeli cinderamata atau menambah koleksi tas dan sepatu.
--> You don't have to ask, I always browsing from pricey to the cheapest. End up at the moderate ones *hehehe*
3. Setelah mendapatkan perhitungan yang pas, mulailah membuat estimasi anggaran. Tak ada salahnya, kan, menyisihkan sebagian uang per bulan agar bisa terpenuhi dana liburan tepat pada waktu yang telah ditetapkan.
--> Yep, been there and done it!
4. Jangan lupa untuk mencari paket liburan pada masa low season atau penawaran dari kartu kredit, seperti beli 1 gratis 1, maupun paket promosi lainnya.
--> Ini dia nih yang kurang :( Kalo mo jalan2, asal pengen pergi aja *sigh*. Banyak kemauan sih, harusnya di-planning jauh2 hari. Beli tiket yang promosi, ga asal gragas pengen ke mana, langsung beli tiket. Next time, I will try it :)
5. Jika Anda masih memiliki utang yang perlu dibayar seperti utang kartu kredit, atau utang agunan kredit rumah, sepertinya kurang bijaksana untuk menikmati liburan yang butuh dana besar. Baiknya lunasi dulu utang-utang Anda, karena jika beban utang Anda sudah terlunasi pastinya Anda pasti akan merasa tenang. Sementara itu, cukup nikmati liburan ke tempat yang dekat-dekat saja. Liburan kan, tidak melulu harus jalan-jalan keluar kota? Anda juga bisa merancang acara liburan di rumah, seperti barbeque-an atau menonton DVD bareng sambil memesan delivery pizza. Dijamin suasana pasti tak kalah seru!
--> Alhamdulillah, no debt. Credit Card, InshaALLAH full payment. Takut punya utang euy. Suka kepikiran sampe kebawa mimpi *lebay ya, tapi it's true* hehehe...
*dikutip dari Parenting.co.id*
Veilicious! The truth beauty is wrapped in a beautiful way...
Tuesday, March 29, 2011
Resensi Buku : Untuk Indonesia Yang Kuat, 100 Langkah Untuk Tidak Miskin (Ligwina Hananto)
Buku : Untuk Indonesia Yang Kuat, 100 Langkah Untuk Tidak Miskin, merupakan buku hasil karya dari Ligwina Hananto yaitu seorang financial planner dari QM Financial. Selain itu, beliau sering menjadi pembicara di radio-radio, seperti HardRock (86.7) dan Cosmopolitan FM (90.4). Buku ini sendiri merupakan best seller yang telah dicetak hinggal 3 (tiga) kali. Saya sudah banyak mendengar nama Ligwina Hananto, dari bloggers, jejaring sosial seperti facebook dan twitter, radio, bahkan di televisi. Saya tertarik untuk membeli buku tersebut, karena jujur saya sering mengeluh,betapa gaji saya tidak cukup, masalah utang, masalah biaya pendidikan yang semakin membuncang tinggi, namun saya juga butuh liburan, tapi tidak tahu bagaimana caranya untuk bisa menyediakan dana liburan. Saya juga
"Golongan menengah artinya golongan yang berdaya. Kita punya mata pencarian dan mampu makan tiga kali sehari. Kita punya atap di atas kepala. Mungkin rumah kontrakan, mungkin rumah orang tua, mungkin juga sudah jadi rumah sendiri" (Ligwina Hananto)
Ok, berarti saya masuk 1 di antaranya :)
Checklist : Golongan Menengah Yang Kuat
1. Credit History yang Sehat
2. Punya Dana Darurat
3. Punya Rumah Sendiri
4. Punya Proteksi
5. Berinvestasi Reguler di Reksadana
6. Percaya Pada Pasar Modal Negeri Sendiri
7. Turut Serta Menggerakkan Ekonomi Negeri Sendiri
*Waddduuuh...!!!! berarti saya baru menjadi golong menengah, tapi belum kuat :(*
Lanjut lagi, menurut buku ini : "Golongan Menengah yang kuat seharusnya memenuhi paling tidak dua tujuan finansial penting : dana pensiun dan dana pendidikan.
*Bernafas agak lega, karena saya punya tabungan untuk hal tersebut di atas*
Tujuan Financial adalah : dana darurat, proteksi, dana pendidikan, dana pensiun, dan dana rumah. Tujuan Financial juga harus memiliki nilai, yang dipengaruhi oleh inflasi dan kenaikan biaya setiap tahunnya, Nilai Masa Depan (Future Value)
*Kembali sesak nafas, karena kalau dihitung tabungan untuk dana pensiun dan dana pendidikan di masa yang akan datang tidak dapat mencukupi kebutuhan di masa akan datang tersebut*
Orang Kesulitan mengelola penghasilannya karena ada dua pengeluaran : cicilan utang dan pengeluaran pribadi. Atur cicilan utang agar selalu berada di bawah 30% dari penghasilan bulanan. Atur kemampuan menabung dan berinvestasi adalah antara 10% dan 30% dari penghasilan bulanan.
*huaaa... mau nangis :(( gimana bisa?? setiap akhir bulan udah langsung abis. (ga usah nunggu abis bulan, terkadang juga udah abis)*
Jika pola menabung Anda gagal terus menerus, anda perlu melakukan "Switch" yaitu perubahan pola berfikir. Jika selama ini ada menunggu ada sisa uang untuk bisa menabung.Jika sudah menandatangani komitmen untuk menyisihkan setiap bulan, kenapa tidak Anda potong saja penghasilan di depan?
*well, ok I'll try next month :)*
Tujuan Financial dibagi 3 (tiga)yaitu :
1. Tujuan Financial Jangka Pendek (3-5 Tahun)
2. Tujuan Financial Jangka Menengah (5-10 Tahun)
3. Tujuan Financial Jangka Panjang (10 - 15 Tahun) dan di atas 15 Tahun
Di buku ini, Ligwina menyarankan investasi dengan reksadana. Untuk jangka pendek dengan reksadana pasar uang ( reksadana yang terproteksi, memiliki hasil investasi yang cukup baik. Risknya juga lebih kecil) Atau tidak berinvestasi, dan mengamankan saja total nilai tujuan financial dengan produk deposito,emas/ dinar atau tabungan saja.Sedangkan untuk tujuan financial jangka menengah dengan cara investasi rata-rata 10% per-tahun yaitu dengan reksadana pendapatan tetap dan reksadana campuran konservatif.Untuk finansial jangka panjang yaitu target investasi 15% per tahun dengan reksadana campuran moderat dan reksadana campuran agresif. Dan terakhir untuk tujuan finansial jangka panjang di atas 15 tahun, target hasil investasi rata-rata 25% per tahun, dengan reksadana saham.
Tahap berikutnya adalah rencana keuangan lanjut.Pada tahap ini kita perlu mengimbangi rencana keuangan dengan pencapaian aset aktif. Aset aktif bisa berupa : bisnis, properti atau surat berharga
*untuk tahap ini, biarlah suami saya yang mengurusnya :)*
Subscribe to:
Posts (Atom)